
Pulau Borneo adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia dan salah satu kota di sana adalah kampung halaman ayah (tempat kelahiran ayah) tepatnya di Kuala Kapuas atau yang biasa disebut Kota Air. Karena daerahnya di kelilingi oleh sungai atau air dan sungai terpanjang di Indonesia terdapat di Pulau ini yaitu sungai Kapuas, yang terbentang dari kalimantan tengah sampai dengan kalimantan barat. Daffa sempat menikmati indahnya dan asiknya di tepian sungai kapuas, waktu itu daffa dan keluarga ada Bang kiki, ka elva, adek tika, mang yayan, datuk, Ambi, Ayah bunda, om afat, cici na, papa mama ka elva pergi ke sana mengunjungi datuk dari Ambi dan sekalian ziarah ke makam datuk dan kebetulan sekalian silaturahmi bulan sawal setelah Lebaran. Oh iya daffa dan bunda belum pernah ketemu datuk dan keluarga di sana nama desanya Banama 2.
TePiAn sUnGaI KaPuAs dI PuLaU BoRnEo
Letak desanya memang jauh dari rumah Ai dan Ambi di Palangka Raya (ibukota Kalimantan Tengah) dengan melalui perjalanan darat sekitar 5 jam dan kemudian dengan menggunakan klotok (transportasi air di Kapuas karena bunyinya tok tok tok) kami menyusuri sungai kapuas ketempat datuk kira2 perjalanan 1 jam.
Wah ... seru juga kalo naik klotok saat menyusuri sungai kapuas yang saat itu tengah di tutup asap karena pembakaran hutan untuk perkebunan kelapa sawit kata ayah makanya kabutnya agak tebal. Jadi pemandangan rumah dan hutan sepanjang sungai agak tertutup asap tapi itu tidak mengurangi indahnya tepian sungai kapuas.
Desa Banama 2 yang merupakan daerah yang termasuk areal sejuta hektar yang terkenal pada masa Pak Harto yang harapannya dulu bisa menjadi lebih baik sama halnya dengan desa2 lainnya di Indonesia, tapi hingga saat ini tidak banyak perubahan dari jalan yang setapak ya tetap aja setapak (tapi kata kakek daffa udah ada jalan besar tapi berada di belakang desa), jalan setapak adalah jalan penghubung antar warga di desa itu tepatnya di tepian sungai kapuas, oh iya listrik udah ada dan udah baik sich di banding dulu semua kata ayah lho...Datuk daffa hingga sekarang masih bertani menggarap sawahnya ... hebat ya ... datuk daffa walau udah tua tapi masih kuat katanya itulah sumber utama di daerah itu selain berkebun. Di tempat Datuk banyak buah2an ada mangga, rambutan, jambu air dan sebagainya sayang waktu daffa kesana belum masak kata datuk sekitar 1 bulan lagi akan masak dan buahnya banyak sekali jadi kalo udah musim dijual gak ada harganya...wah sayang sekali ya ... padahal daffa dengan yang namanya buah rambutan, mangga, jambu dan sebagainya adalah kesukaan daffa...